Sabtu, 06 Mei 2017

Kesan dan Pesan di PC IPM Sugio Lamongan

Setengah Dekade Langkah Kakiku di IPM
(Kesan dan Pesan selama berlabuh di IPM)
Muhammad Fuji Suprapto (NBA: 13.24.30851)




               
                Hai Ipmawan ipmawati yang saya hormati semoga tetap selalu dalam lindungan-Nya, dan tetap jalankan tampuk amanah kepemimpinan sesuai dengan AD/ART yang menjadi fundamen bagi keberlangsungan dan kemajuan keorganisasian Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Ada suatu adagium yang mengatakan berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian yang artinya berusaha atau berupaya terlebih dahulu kemudian kita menuai hasil kerja keras sesuai dengan seberapa besar pengorbanan yang kita korbankan untuk suatu hal tersebut. Adagium berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian pastinya dialami oleh sebagian orang sukses di dunia ini tidak terkecuali saya. Dalam perjalanan karir saya sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang dahulunya tidak mengetahuai apa itu IPM akhirnya pada saat mengenyam bangku SMA barulah tahu pasti seluk beluk mengenai Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) itu. Sebenarnya saya sudah tahu nama IPM sejak masa SMP tetapi tidak tahu secara utuh benefit dari IPM tersebut. Pada tahun 2012 barulah dimulai jejak langkah kakiku untuk mengabdikan diri menjadi kader IPM, dilantik dan dekret dari ketua pada saat itu artinya saya harus menjalankan ekspektasi yang ditaruhkan kepada pundak saya sebagai kepercayaan yang telah diberikan. Disitu (IPM SMA) ada suatu visi misi yang hendak dicapai dan terealisasi, agar supaya visi misi bisa terwujud semua harus bekerja bersama secara kolektif kolegial untuk mewujudkannya.
            Alhamdulillah pada saat itu saya aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dari tingkat ranting hingga cabang. Ditingkat ranting saya membawa panji-panji atas nama PR IPM Singgang dan PR IPM SMA Muhammadiyah 10 Sugio. Dari kedua ranting tersebut sama-sama memiliki visi memajukan individu di dalamnya seperti salah satunya programnya yakni menggalakkan kultum untuk kadernya agar supaya bisa belajar tampil bicara di depan banyak orang. Dibutuhkan proses disitu, meskipun sepandai-pandainya orang jika tidak ada pembiasaan untuk tampil di depan audiens pastinya tidak mau meskipun memiliki knowledge yang lebih. Jadi pembiasaan dan proses diperlukan untuk hal itu, agar individu bisa memiliki kepercayaan diri yang lebih serta bisa mengintropeksi diri.
            Kepemimpinan dan amanah tidak bisa dilakukan oleh individu yang tanpa adanya tanggung jawab kolektif didalamnya. Untuk kemajuan di organisasi perlu adanya rasa kolektif kolegial antara anggota dan stakeholder, mereka harus berjalan beriringan dalam mewujudkan visi misi agar terwujud untuk kedepannya. Selama saya mengabdi untuk IPM SMA Muhammadiyah 10 Sugio alhamdulillah bisa berjalan lancar dan sukses dalam mengemban amanah dikarenakan semua pengurus IPM di SMA saya bekerja bersama dalam mengemban amanah yang telah ditasbihkan kepada kita semua serta diperlukan rasa kekeluargaan dalam berorganisasi agar supaya bisa solid kedepannya.
            Selama saya ber-IPM alhamdulillah ada suatu perubahan dalam benak sanubariku, yakni penulis bisa merasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari tidak minder lagi yang dahulunya malu-malu kucing sekarang ini tidak lagi, sekarang bisa merasa hidup dengan enjoy dan bisa memaknai arti hidup yang sesungguhnya. Hidup tidak harus berakselerasi tetapi mengerti artinya suatu proses yang dimana diri kita melatih agar bisa sabar, tawakal, dan berdo’a serta menunggu hasil dari proses yang telah kita lalui dengan baik dengan mengutamakan sifat rasulullah amanah, sidiq, tabligh, fatanah dan jujur dalam suatu hal kebaikan. Pastinya dengan proses yang telah dilakukan itu benar insya allah akan menuai hasil yang menjadi ekspektasi dari setiap individu. Ingatlah bahwa janji allah Tuhan Yang Maha Esa pasti benar adanya jangan meragukan sedikitpun. Alhamdulillah pada saat itu guide saya di sekolahan yakni Bapak Ibu Dewan Guru memberikan suatu penanaman agar selalu berproses dalam suatu hal apapun dan disaat penulis menjadi bagian dari IPM di SMA selalu diberikan motivasi oleh Guru-guru agar supaya hidup bisa lebih baik lagi. Sebagai halnya sama seperti yang dikatakan oleh Mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudinn yakni “Mengapa tidak menjadi lebih baik lagi?”. Di dalam perkataan Din Syamsuddin tersebut mengandung sense yang indepth (mendalam), hal yang diutarakan oleh mantan ketua PP Muhammadiyah tersebut. Dalam tesis saya bahwa kita harus selalu berintropeksi diri dalam suatu hal apapun agar supaya bisa menjadi lebih baik lagi, mawas diri dibutuhkan untuk mengetahui kekurangan dari diri kita masing-masing. Dalam intropeksi tersebut kita tidak boleh sombong dan membanggakan diri dikarenakan masih ada banyak kekurangan yang kita miliki dan diri kita sendiri yang harus memperbaiki kekurangan itu.
Di dalam berorganisasi di IPM pasti ada kesan dan pesan yang menaunginya. Kesan dari saya yakni disitu bisa belajar bareng secara intens mengenai suatu kerjasama dalam satu visi misi yang ingin dituju. Perbedaan adalah hal yang lumrah terjadi dikarenakan pikiran dari individu yang satu dengan lainnya berbeda tetapi sama-sama memiliki tujuan yang mulia. Disini bisa sharing bersama dari pengalaman yang diperolehnya agar supaya rasa keakraban bisa menimbulkan kekeluargaan di dalamnya. Kesan selanjutnya yakni rasa kekeluargaan yang begitu erat antara senior dan junior bisa akrab tetapi masih saling menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Hal ini perlu dibiasakan dalam menghormati orang yang lebih tua dikarenakan sebagai sopan santun dan moral yang perlu dilatih untuk itu. Rasa kekeluargaan dibutuhkan bagi suatu keorganisasian agar supaya individu satu dengan yang lainnya saling mengenal bukan acuh tak acuh.
            Pesan saya untuk PC IPM Sugio yakni terus tingkatkan belajar dan berkarya dalam memajukan kiprah ghirah keorganisasian berkemajuan dan mewujudkan kader yang militan bukan ngintilan (ikut-ikutan). Individu yang ada di dalamnya harus memiliki kontribusi untuk memajukan roda keorganisasian sehingga menjadi suatu komponen atau sistem yang utuh kokoh dan berafiliasi. Perbanyak tulisan yang ada di media sosial seperti artikel, blogspot, wordpres dan lain sebagainya supaya keberadaan IPM banyak diketahui oleh masyrakat dan kembangkan kemandirian dalam menjalankan IPM agar berkemajuan, dibutuhkan rasa kepercayaan antar pengurus dan anggota supaya mereka bisa mengeluarkan kemampuan yang excited di dalamnya. Kepercayaan dalam menjalankan organsasi bisa membuat individu lebih lues dan terbuka. Pesan selanjutnya yakni perlunya revolusi mental sehingga para kader memiliki semangat yang membara dan keinginan untuk memajukan IPM lebih baik lagi dari hari kemarin. Sasaran dari revolusi mental ini adalah individu maka dari itu biasakan individu untuk mengemukakan pendapat. Mindset dari setiap individu harus diubah jangan malu-malu dalam menyampaikan aspirasi yang dimiliki, siapa tau kelompok yang biasanya diam tetapi memiliki pemikiran yang cemerlang hanya saja mereka malu untuk berbicara. Pesan yang terakhir yakni tetap semangat dalam menjalankan roda keorganisasian solid yang diharapkan, semua harus memiliki visi kedepan untuk maju lebih baik dihari kemudian. Tetaplah jadi organisasi yang selalu menginspirasi dan bermanfaat bagi semua, serta tanamkan pada individu untuk tetap menjalankan atau mengamalkan Al-Qur’an dan Sunah sehingga bisa hidup yang sukses, berhasil dan bahagia baik di dunia maupun diakhirat. Tetaplah di jalan Allah SWT supaya bisa menciptakan “baldatun thayibatun warabbun ghofur” untuk semuanya lebih sejahtera kedepannya. Akhir kata “Nuun walqolami wama yasturun” salam berkemajuan untuk kita semua supaya menjadi orang yang berguna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar